Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Gerakan Kemanusiaan Haidar Alwi Care: Rakyat Bantu Rakyat, Menyambut Natal dan Tahun Baru 2025.

Gambar
  Kemanusiaan bukan sekadar tindakan, melainkan wujud nyata dari cinta yang terpatri dalam sanubari manusia. Dalam semangat ini, Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute kembali menunjukkan keberpihakan kepada rakyat kecil melalui program Rakyat Bantu Rakyat. Menyambut Natal dan Tahun Baru 2025, R. Haidar Alwi, sang pencetus gerakan ini, kembali menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Di kediaman R. Haidar Alwi, puluhan relawan dengan penuh semangat mengemas paket-paket sembako yang terdiri dari beras, telur, minyak goreng, mie instan, gula pasir, terigu, kecap, dan sarden. Setiap paket dihiasi stiker bertuliskan Haidar Alwi Care, sebuah simbol sederhana namun sarat makna, bahwa kebaikan ini berasal dari kepedulian tulus seorang manusia kepada sesamanya. Menjaga Kebajikan, Menjaga Negeri. Gerakan Rakyat Bantu Rakyat telah berlangsung sejak tahun 2014, dengan Haidar Alwi menjadi pilar utama yang menjaga kontinuitasnya. Melalui berbagai program,...

Haidar Alwi: Pikiran Publik Sengaja Dimanipulasi untuk Membenci Polri.

Gambar
  Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menilai, pikiran publik sengaja dimanipulasi untuk membenci Polri. Upaya manipulasi tersebut di antaranya menggunakan konten-konten hoaks, disinformasi, narasi negatif serta kasus-kasus yang melibatkan oknum anggota Polri. "Disebarkan oleh pemengaruh di media sosial bahkan pers. Di media sosial misalnya melalui buzzer, influencer dan podcast dengan jumlah pengikut yang banyak. Sedangkan untuk menyusupi pers yakni melalui acara-acara diskusi yang membahas isu-isu terkini tentang Polri," kata R Haidar Alwi, Senin (9/12/2024). Ia melihat, tagar-tagar trending yang bermuatan negatif terhadap Polri di media sosial, sebagian besar berawal dari buzzer dan influencer politik. Barulah kemudian disebarkan kembali oleh publik yang pikirannya berhasil dimanipulasi. Sementara podcast berpengikut banyak biasanya mendatangkan tamu dari kalangan politikus, pakar dan pengamat yang memiliki kepentingan di dalamnya. Lalu, konten-konten viral ...