Haidar Alwi Apresiasi Pendemo, Polri hingga DPR Terkait Unjuk Rasa Revisi UU Pilkada
Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mengapresiasi seluruh elemen dalam demo revisi UU Pilkada kemarin, Kamis, 22 Agustus 2024. Mulai dari pendemo (masyarakat biasa, mahasiswa, akademisi, aktivis dan 'public figure'), Polri hingga DPR.
"Dalam hal ini, seluruh elemen layak mendapatkan apresiasi karena telah menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing," kata R. Haidar Alwi, Jumat (23/8/2024)
Pendemo, lanjut R Haidar Alwi, mengawal jalannya pemerintahan. Sementara Polri menjaga agar demo berlangsung tertib dan aman. Sedangkan DPR menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi para pendemo.
"Demo entah di dunia maya atau di dunia nyata bukanlah pertanda kemunduran atau kematian demokrasi seperti yang digaungkan sejumlah pihak. Justru demo merupakan refleksi dari demokrasi yang dijamin konstitusi. Karena demokrasi memang menghendaki adanya partisipasi aktif masyarakat dalam berekspresi dan menyampaikan aspirasi," jelas R Haidar Alwi.
Namun, R Haidar Alwi menyesalkan demo seringkali dicederai oleh aksi anarkis oknum tak bertanggungjawab dengan merusak fasilitas umum dan mengganggu ketertiban lalu lintas. Demo yang semula berlangsung tertib biasanya berubah menjadi anarkis pada sore dan malam hari. Maksud hati ingin memperjuangkan nasib rakyat, tapi tidak sedikit rakyat yang menderita akibat aksi tersebut.
Dalam kondisi demo berubah menjadi anarkis dan kerusuhan, dimana imbauan dan pencegahan yang dilakukan Polri tak lagi digubris, maka Undang Undang memperbolehkan Polri mengambil opsi terakhir yaitu tindakan represif.
"Makanya bila kemudian ada oknum yang diamankan Polri, itu bukan tanpa sebab. Kemungkinan provokator atau pendemo yang bertindak anarkis. Sebab, aksi anarkis yang merusak fasilitas umum atau mengancam keamanan masyarakat, sudah termasuk dalam tindak pidana sebagaimana diatur dalam UU lalu lintas dengan ancaman hukuman dua tahun penjara dan KUHP dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun enam bulan," pungkas R Haidar Alwi.
Komentar
Posting Komentar