Haidar Alwi: Kisah Kesabaran Sayyidina Ali bin Abi Thalib Yang Luar Biasa.
Pendiri Haidar Alwi Care Dan Haidar Alwi Institute ( Hai Hac ), Ir. R. Haidar Alwi, Mt Menceritakan tentang kisah Inspiratif Sayyidina Ali Bin Abi Thalib.
Sabar menurut R Haidar Alwi, bagi sebagian orang awalnya akan sangat terasa pahit dan akhirnya manis. Bagi sebagian lainnya, awal dan akhirnya terasa pahit. Dan bagi sebagian lagi, awalnya dan akhirnya manis.
Sambung R Haidar Alwi, bahwa Sejatinya hidupnya sebuah agama dan umat beragama terletak pada kesabaran.
Lanjut R Haidar Alwi mengatakan, Barangsiapa bersabar atas apa yang tidak disukainya, tidak mengadu pada makhluk, tidak bersedih dan mengeluh, dan hatinya tetap bersih (tenang), maka dia ia tergolong penyabar yang berilmu. Barangsiapa tertimpa musibah, jika awalnya dia tidak bersabar dan menundukkan diri di hadapan Allah, maka dia termasuk orang yang berkeluh-kesah.
Salah satu kisah Inspiratif tentang kesabaran yang dapat kita petik hikmahnya datang dari kisah Ali Bin Abi Thalib.
R Haidar Alwi mengisahkan jika dahulu Rasulullah pergi bersama sayyidina Ali bin Abi Thalib menuju Masjidil Quba. Di tengah jalan, keduanya melintasi taman yang sangat indah. Sayyidina Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, sungguh ini adalah taman yang sangat indah!"
Kemudian Rasulullah mengatakan: "Tamanmu di Surga jauh lebih indah daripada taman ini."
Setelah melewati taman tersebut hingga tujuh taman, lanjut R Haidar Alwi, bahwasanya sayyidina Ali Bin Abi Thalib menyampaikan kata-kata takjub dan Rasulullah memberi tanggapan yang sama. Kemudian Rasulullah memeluk sayyidina Ali bin Abi Thalib sembari menangis. Keduanya pun turut menangis.
Rasulullah ditanya tentang sebab tangisannya. Beliau menjawab: "Saya teringat hati orang-orang yang menyimpan kedengkian terhadapmu. Sepeninggalku, mereka akan menampakkan kedengkian dari dalam hati mereka."
Lalu Kemudian Sayyidina Ali Bin Abi Thalib bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang harus saya lakukan?" Rasulullah menjawab: "Sabar dan tabah. Apabila kamu tidak bersabar, maka penderitaanmu bertambah banyak."
Lanjut Kemudian Sayyidina Ali Bin Abi Thalib kembali bertanya, "Apakah Anda mengkhawatirkan kebinasaan agamaku?"
Rasulullah kemudian memberi nasihat kepada Sayyidina Ali Bin Abi Thalib: "Hidupmu bergantung pada kesabaran."
R Haidar Alwi menegaskan bahwa apa yang disampaikan Nabi sepeninggal beliau benar-benar menjadi kenyataan. Ketika Sayyidina Ali Bin Abi Thalib menjabat khalifah, banyak orang-orang munafik yang memusuhi beliau. Bahkan sayyidina Ali Bin Abi Thalib wafat Syahid dibunuh (ditikam) oleh Ibnu Muljam usai beliau sholat Subuh di bulan Ramadhan. Sayyidina Ali Bin Abi Thalib wafat dalam usia 62 atau 63 tahun.
Menurut R Haidar Alwi, Kesabaran Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ketika memimpin kaum muslimin benar-benar menakjubkan. Beliau tidak pernah menyakiti umat Islam atau pun melakukan permusuhan kendati di masa beliau banyak fitnah bertebaran. Kesabaran sayyidina Ali Bin Abi Thalib benar-benar luar biasa hingga Rasulullah ridho kepada beliau.
Lanjut R Haidar Alwi, bahwasanya perintah bersabar itu di tegaskan dalam Al-Qur'an :
فَاصۡبِرۡ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الۡعَزۡمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسۡتَعۡجِلْ لَّهُمۡؕ
Artinya: "Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran Para Rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka." (QS Al-Ahqaf Ayat 35).
Komentar
Posting Komentar